
UM Buton sukses Gelar Seminar ICASBE 2025: Wujud Nyata Pemberdayaan dan Inovasi di Sektor Pertanian
niversitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) kembali menunjukkan perannya dalam pengembangan ilmu dan pemberdayaan masyarakat dengan berpartisipasi aktif dalam International Conference on Agricultural and Sustainability in Blue Economy (ICASBE) 2025. Seminar yang berlangsung di Kepton Hall, Villa Nirwana ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pembukaan Training of Trainers (TOT) Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah – Aisyiyah (KKN MAS) 2025, yang mengangkat isu keberlanjutan dan inovasi di sektor pertanian pada Rabu (12/2).
Dalam sesi pemaparan, Rektor UM Buton, Dr. Hj. Wa Ode Alzarliani, S.P., M.M., menyoroti implementasi program pelatihan pembuatan minuman jahe instan bagi anggota Nasyiatul Aisyiyah di Kota Baubau sebagai upaya strategis dalam pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta dalam memproduksi minuman jahe instan berkualitas, tetapi juga memberikan wawasan mengenai pemasaran digital dan strategi kemasan yang menarik. Dengan pendekatan terpadu ini, kami berharap dapat membuka peluang bisnis berkelanjutan serta berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Selain itu, pelatihan ini juga selaras dengan visi UM Buton dalam mendorong wirausaha berbasis kearifan lokal serta mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang tersedia.
Pada sesi lain, Assoc. Prof. Dr. Frilliane Mae N. Bicaldo dari Central Bicol State University of Agriculture menekankan penerapan praktik ekonomi sirkular (Circular Economy/CE) dalam pertanian sebagai solusi untuk meningkatkan profitabilitas.
Ia menguraikan bahwa konsep ini dapat membantu petani dengan mengurangi biaya pembuangan limbah, menekan pengeluaran input pertanian, serta menciptakan nilai tambah dari pengelolaan limbah seperti produksi biogas dan pembuatan pupuk organik. “Praktik ekonomi sirkular tidak hanya berdampak positif terhadap pendapatan petani, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Ir. Dr. Rosdiazli Ibrahim, SMIEEE, P. Eng. dari University Teknologi PETRONAS, membahas pentingnya pertanian presisi dan pertanian cerdas dalam meningkatkan produktivitas pertanian secara efisien dan berkelanjutan.
Dengan penggunaan sensor dan teknologi otomatisasi, petani dapat melakukan pemantauan lahan secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat terkait irigasi, pemupukan, dan pengendalian hama. Salah satu inovasi yang semakin banyak digunakan adalah drone untuk penyemprotan pestisida, yang mampu mendistribusikan pestisida secara merata, cepat, dan hemat biaya dibandingkan metode tradisional.
Partisipasi UM Buton dalam seminar ICASBE 2025 ini menjadi bukti nyata komitmen universitas dalam mendorong inovasi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat, diharapkan solusi-solusi yang dihasilkan dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Sebagai universitas yang terus berkembang, UM Buton akan terus memfasilitasi riset dan pengabdian berbasis solusi nyata, guna menciptakan ekosistem pertanian yang lebih modern, produktif, dan berkelanjutan di Indonesia.