Professional, Global, Entrepreneurship

Siapkan Mahasiswa Hadapi Persaingan Nasional, UM Buton Gelar Coaching Clinic

Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kreativitas dan daya saing mahasiswa melalui kegiatan Coaching Clinic “Proposal PKM 2025” yang bertema Optimalisasi Proposal PKM untuk Mendukung Prestasi Simbelmawa. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam dalam menyusun proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berkualitas, kompetitif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Diselenggarakan di Gedung Korea UM Buton, kegiatan ini diikuti oleh 29 mahasiswa dari berbagai program studi yang antusias belajar dan berdiskusi dalam forum ilmiah tersebut. Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UM Buton, Dr. Syamsul Bahri Bahar, S.T., M.T., yang dalam sambutannya menegaskan bahwa PKM bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi merupakan wadah penting untuk menyalurkan ide-ide kreatif mahasiswa yang solutif dan berdaya guna.

“PKM bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan gagasan inovatif mereka yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Kami berharap melalui Coaching Clinic ini, mahasiswa UM Buton semakin siap dan percaya diri dalam menyusun proposal yang kompetitif,” ujar Dr. Syamsul.

Sebagai bentuk dukungan serius dalam peningkatan kualitas proposal, kegiatan ini menghadirkan dua pemateri utama berpengalaman, yakni Agus Slamet, S.Pd., M.Sc., dan Andy Arya Maulana Wijaya, S.IP., M.Si. Keduanya memberikan pendampingan intensif mulai dari penentuan ide, penyusunan latar belakang dan metodologi, hingga strategi agar proposal menarik perhatian reviewer Simbelmawa.

Dalam pemaparannya, Agus Slamet menekankan pentingnya gagasan yang unik dan kontekstual dalam penyusunan PKM. Sementara itu, Andy Arya menguraikan bagaimana aspek teknis dan kepatuhan terhadap format dapat menjadi penentu lolosnya sebuah proposal ke tahapan berikutnya.

“Mahasiswa harus memahami bahwa PKM bukan hanya menulis, tetapi juga bagaimana menyampaikan gagasan dengan sistematis dan menarik. Kesalahan kecil dalam format maupun substansi bisa sangat fatal. Maka pelatihan ini sangat penting,” jelas Andy.


Selama sesi, para peserta terlibat aktif dalam diskusi dan tanya jawab, menunjukkan antusiasme dan kesiapan mereka untuk melangkah ke kompetisi PKM tingkat nasional. Beberapa mahasiswa bahkan berani mempresentasikan ide mereka dan mendapatkan masukan langsung dari para narasumber.

Ketua Panitia sekaligus Wakil Rektor III, Dr. Syamsul Bahri Bahar, berharap Coaching Clinic ini dapat menjadi agenda rutin tahunan sebagai bagian dari strategi pengembangan prestasi mahasiswa UM Buton di ranah Simbelmawa dan ajang akademik lainnya.

“Kita ingin mahasiswa UM Buton tidak hanya menjadi peserta, tapi juga menjadi pemenang di ajang PKM nasional. Dan itu hanya bisa diraih dengan pembinaan yang serius dan berkelanjutan,” tegasnya.

Melalui pelatihan ini, Universitas Muhammadiyah Buton membuktikan keseriusannya dalam membina mahasiswa agar mampu bersaing secara nasional bahkan internasional, dengan membawa karya dan ide yang lahir dari kolaborasi antara kreativitas dan keilmuan yang terstruktur.

Bagikan Berita