Professional, Global, Entrepreneurship

PKM Internasional di Thailand, Dosen UM Buton Memperkuat Kolaborasi Pendidikan Lintas Budaya

Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) kembali menunjukkan kontribusi positifnya dalam lingkup internasional melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Internasional yang berlangsung di Yala, Thailand, pada 28 hingga 31 Oktober 2024. Dalam kegiatan ini, UM Buton diwakili oleh dua dosen inspiratif: Dr. Firman Alamsyah Mansyur, S.Pd., M.A., dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Dr. Samsul Bahari, S.E., M.Si., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen.

Dalam perannya, Dr. Firman Alamsyah membawa misi memperkenalkan linguistik dan budaya Indonesia kepada para guru di Lukmanulhakeem School, bertujuan membangun pemahaman lintas budaya yang kuat sejak dini. "Kegiatan ini bukan sekadar berbagi ilmu, tetapi juga menciptakan landasan penting bagi para guru dan murid di Thailand untuk mengenal dan mengapresiasi keindahan budaya Indonesia," ujar Dr. Firman Alamsyah.

PKM Internasional IV ini diikuti oleh lebih dari 160 dosen dari 70 universitas di seluruh Indonesia, dengan 12 dosen berkesempatan hadir langsung di Yala. Kegiatan yang mengusung tema “Empowering Students through Education and Cross-Cultural Collaboration” ini difasilitasi oleh LSM SHARING-Indonesian Academic Community. Tema yang diangkat sangat relevan dalam menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi, di mana kolaborasi lintas budaya semakin penting untuk memperkaya wawasan dan pengalaman para pendidik dan peserta didik.

Sebanyak 35 guru dari Lukmanulhakeem School menjadi penerima manfaat dari pelatihan lintas budaya ini, yang disambut hangat oleh Direktur Lukmanulhakeem School, Roseedah Masong. “Kami sangat menghargai kehadiran tim dosen dari Indonesia. Semoga kegiatan pelatihan lintas budaya ini dapat terus dilanjutkan dengan fokus yang lebih mendalam dan spesifik, sesuai kebutuhan guru-guru di Thailand,” ucapnya.

Apresiasi serupa juga diutarakan oleh Mr. A-Mean Kadasae, Director of Private Education Yala Province, yang menyatakan komitmennya untuk melanjutkan kolaborasi dengan Indonesia. Ia bahkan mengungkapkan rencana memberikan beasiswa bagi siswa Yala yang berminat melanjutkan studi di Indonesia, khususnya di Universitas Muhammadiyah Buton. Selain itu, ia mengusulkan rencana pembukaan kelas internasional hybrid dengan beberapa universitas di Indonesia sebagai langkah pengembangan pendidikan yang inovatif.

Program PKM ini dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara Lukmanulhakeem School dan universitas-universitas peserta, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Thailand.

Dr. Firman Alamsyah Mansyur dan Dr. Samsul Bahari dari UM Buton telah menunjukkan bahwa dosen Indonesia, khususnya dari Indonesia Timur, mampu berkontribusi dalam ranah pendidikan internasional. Dengan langkah ini, mereka tidak hanya membawa inspirasi, tetapi juga pengetahuan yang bisa diterapkan secara lintas negara. PKM Internasional IV membuka peluang bagi kolaborasi pendidikan yang lebih luas dan menciptakan dampak nyata dalam mencerdaskan bangsa, baik di dalam negeri maupun di kawasan Asia Tenggara.

Bagikan Berita