
FAPERTA UM Buton Gelar Seminar Nasional dan Munas Forum Dekan Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Fakultas Pertanian menggelar Seminar Nasional dan Musyawarah Nasional Forum Dekan Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah secara daring dan luring (hybrid) di Aula UM Buton, Gedung B, Kota Baubau, Sabtu (20 November 2021). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Dekan dari seluruh Fakultas Pertanian yang berada di lingkungan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia. Tema dalam forum dekan kali ini adalah Peran SDM Pertanian dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Selama dan Pasca Pandemik Covid 19.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama di selenggarakan Seminar Nasional dan Musyawarah Nasional dan hari kedua dilaksanakan Fieldtrip Wisata Kota Baubau.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Chairil Anwar sekaligus membuka kegiatan. Chairil menyampaikan apresiasi kepada Forum Dekan Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah atas terlaksananya kegiatan ini. Chairil juga memberikan pernyataan bahwa Kontribusi dari sektor pertanian terhadapa ekonomi nasinal mencapai peringkat kedua.
"Di terpuruknya pertumbuhan ekonomi terutama di dua tahun belakangan ini, pertumbuhannya minus. Namun bidang Pertanian menjadi satu-satunya bidang yang tumbuh positif. Berdasarkan data triwulan 2, Tahun 2021 kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto ( PDB ) tahun 2021 kuartal 3 mencapai14.,3 %. Artinya sektor ini mencapai tertinggi kedua setelah sektor pengolahan. Ini memujukkan bahwa sektor ekonomi pertanian itu hidup dan memberikan berkah selama pandemic covid-19" ucap Chairil"
Rektor UM Buton, Dr, Wa Ode Al Zarliani, S.P., M.M juga menyampaikan bahwa menghadapi era Disrupsi dan era Digital 4.0 kita di hadapkan dengan Era Vuca yang juga disebut dengan Era Ketidakpastian. Untuk bisa menghadapi era ini sebagai SDM yang akan mewujudkan Indonesia Emas 2045 harus megimplementasikan tujuan dari Forum Dekan ini, dimulai dari pengimlementasian Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan juga mewujudkan 8 Kriteria Indikator Kinerja Utama (IKU) Pergurunan Tinggi. (HUMAS)