Professional, Global, Entrepreneurship

Dosen UM Buton-UAD Latih Penulisan Folklor di MTs Negeri 4 Buton Selatan

Adat istiadat tradisional dan cerita rakyat suatu daerah merupakan hal yang harus dilestarikan. Dengan begitu generasi muda saat ini tidak akan melupakan adat dan cerita-cartia rakyat. Hal ini memotivasi UM Buton yang berkolaborasi dengan UAD untuk melatih guru-guru MTs Negeri 4 di Desa Bola, Kecamatan Batauga, Buton Selatan untuk melakukan pelatihan penulisan Folklor.

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan sebagai bentuk kerja sama tingkat Nasional antara dua PTM, yaitu Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dengan Universitas Muhammadiyah Buton. Pelaksanaan diikuti oleh 10 guru dan berjalan dengan lancar.

Pemateri dari UAD, Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum menyampaikan materi ‘Teknik Penulisan Folklor’, sedangkan dari Universitas Muhammadiyah Buton, Cecep Nuryadin, M.Pd dan Muslimin, M.Pd menyampaikan materi ‘model pembelajaran folklore di SMP berbasis Digital Learning System”. Kegiatan pengabdian ini dilakukan sebagai bentuk kerja sama Perguruan Tinggi Muhammadiyah sekaligus memenuhi keperihatinan para guru tentang folklor dan model pembelajaran folklor di sekolah khususnya di MTs Negeri 4, Buton Selatan.

“Kegiatan pelatihan ini sangat membantu kami untuk menambah pengetahuan teknis penulisan folklore dan memperkaya model pembelajarannya,” demikian disampaikan Eti (42 tahun) yang menjadi salah satu peserta pelatihan. Demikian juga guru dan kepala sekolah memberikan apresiasi terhadap kegiatan pelatihan ini. “Kami sangat senang dengan kehadiran bapak dan ibu sebagai pemateri pelatihan karena masih banyak yang perlu kami pelajari tentang folklore dan model pembelajarannya” ujar Kepala Sekolah MTs Negeri 4 Buton Selatan.

Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan seharian ini diapresiasi oleh para guru. Menurut mereka, folklore di Buton banyak yang masih beredar di masyarakat luas dan belum banyak yang mendokumentasikannya dalam bentuk buku. Pelatihan ini dilanjutkan dengan pendampingan bagi guru dalam mencoba menyusun folklor dari daerah sendiri.

TAGS
Bagikan Berita