2 Dosen UM Buton Jadi Delegasi ACLS Fordek 2025 di USIM Malaysia
Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) kembali menorehkan prestasi akademik di kancah internasional. Dua dosen Fakultas Hukum UM Buton resmi menjadi delegasi pada ASEAN Conferences of Law School (ACLS) Fordek 2025 yang berlangsung di Senate Hall, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Nilai.
Kedua dosen tersebut adalah Dr. Edy Nurcahyo, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum UM Buton, dan Samsul S.H., M.H., Kaprodi Ilmu Hukum UM Buton. Keduanya berkesempatan mempresentasikan hasil riset yang relevan dengan isu hukum di kawasan Asia Tenggara.
Dr. Edy Nurcahyo membawakan presentasi dengan topik “Legal Approaches to Consumer Protection in Packaged Food Regulation: Comparative Studies of Indonesia and Malaysia.” Melalui paparan ini, ia menekankan pentingnya regulasi perlindungan konsumen yang lebih ketat, khususnya dalam sektor makanan kemasan, serta relevansi perbandingan praktik hukum Indonesia dan Malaysia.
Sementara itu, Samsul menyampaikan presentasi dengan topik “Electoral Constitutionalism: A Comparative Study of Electoral Systems in Southeast ASEAN Countries.” Ia menyoroti bagaimana sistem elektoral di beberapa negara ASEAN memiliki implikasi langsung terhadap kualitas demokrasi dan stabilitas politik kawasan.
Rektor UM Buton, Dr. Hj. Wa Ode Alzarliani, S.P., M.M., memberikan apresiasi tinggi atas kiprah kedua dosen tersebut. “Partisipasi ini membuktikan bahwa UM Buton terus berkontribusi dalam diskursus akademik internasional. Kami berharap hasil kajian ini tidak hanya bermanfaat bagi dunia akademik, tetapi juga memberi masukan nyata bagi pengembangan hukum di Indonesia,” ungkapnya.
Partisipasi dosen UM Buton dalam ACLS Fordek 2025 menjadi langkah penting dalam memperkuat jejaring internasional sekaligus mengharumkan nama universitas. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa UM Buton tidak hanya berperan di tingkat lokal, tetapi juga aktif dalam forum global yang membahas isu-isu hukum strategis.